Rabu, 17 Agustus 2011

Menyakitkan Bukan Berarti Harus Dilupakan...

“How happy is the blameless vestal's lot! The world forgetting, by the world forgot. Eternal sunshine of the spotless mind! Each prayer accepted, and each wish resigned”
~Alexander Pop, “Eternal Sunshine Of The Spotless Mind”~

Apa pernah Anda berusaha untuk melupakan sesuatu atau seseorang dalam kehidupan Anda? Atau mungkin Anda berusaha untuk menghapus bagian-bagian tertentu dari ingatan Anda? Pada kenyataannya, cukup banyak orang yang berusaha untuk melakukannya dan mungkin kita adalah salah satu dari mereka. 

Jika kita berbicara tentang ingatan atau memori, maka secara tidak langsung kita berbicara tentang aspek kognitif atau sistem kerja otak. Sewaktu saya masih bergelut di lingkungan perguruan tinggi, saya mempelajari tentang apa yang disebut dengan memori. Ingatan atau memori adalah suatu fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Hal ini banyak dikaji dalam pemahaman psikologi kognitif serta ilmu saraf. Dalam pemahaman ilmu psikologi, memori terbagi atas dua bagian, memori jangka panjang (Long-Term Memory) dan memori jangka pendek (Short-Term Memory).

Memori jangka pendek biasanya tersimpan lebih lama di dalam otak. Memori ini biasanya berisi segala sesuatu yang kita sadari pada saat ini, mulai dari nomor telepon  atau alamat rumah orang-orang terdekat kita (orang tua, sahabat, pacar). Sedangkan memori jangka panjang berisi semua informasi yang berada di alam bawah sadar kita dan akan berguna untuk masa mendatang. Biasanya memori ini diisi oleh informasi yang sewaktu-waktu bisa kita panggil (recall), misalnya raut muka, kebiasaan, perilaku-perilaku dari orang-orang dan kejadian di masa lalu, mulai dari mantan pacar, teman sekolah, sampai urusan CLBK, “Cinta Lama Belom Kelar”.
Ketika kita berusaha untuk menghapus bagian-bagian tertentu dari memori kita, sebenarnya kita cenderung hanya ingin melupakan serangkaian informasi yang tidak menyenangkan kita. Biasanya bagian ini berkisar tentang romatika percintaan, mulai dari putus cinta, perselingkuhan, sampai urusan “ditikam” sahabat.
Pada dasarnya, apapun namanya, memori merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan, baik jangka panjang maupun jangka pendek karena jika diibaratkan Artificial Intelligence, otak adalah seperangkat PC atau komputer. Saat di dalam komputer Anda terdapat virus yang menghinggapi salah satu file Anda, maka Anda akan melakukan scanning atau healing dan ketika Anda melakukannya sudah dipastikan file tersebut juga akan ikut menghilang, yang berarti Anda kehilangan salah satu data penting dalam komputer Anda (karena Anda hanya akan menyimpan data-data yang penting di dalam komputer Anda).
Jika kita merujuk pada analogi tersebut maka Anda akan memahami bahwa data atau “file” yang ada dalam otak merupakan hal-hal penting bagi Anda. Istilah “virus” di sini bukanlah dalam arti yang sebenarnya. Maksud virus di sini adalah ketika Anda merasa bahwa pengalaman atau “file” yang Anda miliki adalah hal yang tidak menyenangkan Anda. Padahal kalau kita mau belajar untuk “berdamai dengan diri sendiri”, maka tidak akan ada hal yang benar-benar menyakiti kita, karena kita selalu bisa mengambil hikmah atau nilai dari pengalaman hidup Anda.

Bukan maksud saya untuk menjadi yang “paling tahu”, tapi coba kita pikir bersama-sama, ketika kita berusaha melupakan sesuatu atau sesorang yang pernah membuat kita tersakiti, secara tidak sadar kita juga melupakan kalau sesuatu atau seseorang itu juga pernah membuat kita merasa senang. Mungkin pacar atau mantan-mantan pacar Anda telah melakukan banyak kesalahan, namun bukan berarti Anda menjadi lupa kalau banyak juga hal yang telah mereka lakukan untuk membuat Anda merasa senang. Akan lebih bijak jika satu kesalahan seseorang tidak menutupi beberapa kebaikan yang telah dilakukan oleh seseorang itu bagi Anda.   

Jadi, seberapapun menyakitkannya sesuatu yang pernah dilakukan sesorang pada Anda tidak akan membuat Anda harus melupakannya karena bagaimanapun masih ada hal-hal yang pernah mereka lakukan dan itu membuat Anda merasa senang dan bahagia. Sebab bisa jadi ketika Anda berusaha melupakannya, maka hal-hal yang menyenangkan dalam hidup Anda juga akan ikut menghilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar