Minggu, 17 April 2011

Menjadi Bahagia

“Saya percaya bahwa tujuan utama hidup kita adalah mencari kebahagian. Apakah kita percaya agama atau tidak, apakah kita menganut agama ini atau itu, kita semua mencari sesuatu yang lebih baik dalam hidup kita. Maka, saya kira, gerak utama hidup kita adalah mencari kebahagian.”
-Dalai Lama ( Art Of happiness)~


Setiap manusia yang hidup itu pasti “bergerak”, sekecil apaun pergerakannya, tanpa terkecuali. “Bergerak” berarti melakukan suatu perbuatan atau tindakan, dan ini sudah jadi satu pedoman baku yang tidak bisa dibantah. Jadi pada dasarnya, setiap orang pasti melakukan dan mengerjakan sesuatu dalam hidupnya.

Mungkin banyak hal yang kita lakukan selama menjalani  hidup, baik yang sudah, akan, atau yang belum sempat dilakukan. Tapi apa pernah kita bertanya pada diri sendiri tentang apa saja yang sudah kita lakukan dalam hidup ini, mengapa kita melakukan semua hal itu, atau kenapa kita melakukannya?

Mungkin sebenarnya kita sering mempertanyakan hal ini pada diri sendiri, hanya saja kita tidak sadar atau sengaja mengacuhkannya. Di saat-saat seperti ini, kita sering membuka lagi video rekaman atau foto-foto kenangan di masa lalu yang masih kita simpan. Kita seperti berjalan mundur, mengurutkan serangkaian cerita yang tersimpan di tiap lembarnya. Mulai dari momen yang menyenangkan dimana kita begitu gembira, penuh tawa, sampai dengan momen yang menyakitkan dimana kita begitu rapuh, sedih, penuh tangis dan kekecewaan. Ini semua membuat kita bertanya-tanya, apakah kita bahagia melewati ini semua? Atau sudahkan kita membahagiakan mereka, orang-orang yang berarti dalam hidup kita?

Ya, bahagia. Mungkin kata ini yang selalu kita pertanyakan. Apa itu bahagia? Seperti apa rasanya? Atau apakah kebahagiaan itu memang ada? Kalaupun ada, dimana kita harus menemukannya?
Gak dipungkiri, terkadang kita melakukan sesuatu yang tidak membahagiakan dalam hidup kita. Kadang kita sering melakukan sesuatu yang membuat kita merasa bahagia tapi tanpa sadar, kita seakan menyakiti orang lain. Kadang kita juga berusaha membahagiakan orang-orang yang kita sayangi, tanpa kita sadari ternyata kita memiliki rasa pamrih sehingga kita merasa sia-sia, padahal kita sudah mengorbankan kebahagiaan kita untuk orang lain.
Bukan ingin me”legal”kan, tapi sebagai manusia biasa, perasaan seperti itu cukup wajar untuk kita alami. Sebagai manusia biasa terkadang kita lupa mengenali diri kita sendiri, bahwa kita memiliki hasrat dan keinginan yang terkadang menguasai akal sehat  dan hati kecil kita. Terkadang kita tidak sadar bahwa sebenarnya kebahagiaan itu sudah ada dalam diri kita, seperti saat kita mengingat waktu-waktu yang telah kita habiskan bersama orang-orang yang berarti dalam hidup kita, gak peduli seberapa lama atau sampai kapan kita bisa bersama mereka. Kita akan sadar dan yakin bahwa mereka pasti sangat bahagia bisa memiliki waktu bersama kita dan dengan sendirinya kita akan merasa bahagia karena kehadiran kita telah memberikan sesuatu yang sangat berarti dalam hidup mereka.

Pastinya teramat sangat sulit untuk melakukannya, karena bagaimanapun kebahagaian adalah suatu perasaan yang tidak bisa dirumuskan sebegitu mudah untuk bisa kita mengerti.

Bukan ingin menggurui, tapi saya berpikir, sebenarnya menjadi bahagia itu semudah kita merasakannya. Ketika saya tahu bahwa mereka, orang-orang yang memiliki arti penting dalam hidup saya merasa bahagia, maka saya juga harus berbahagia, karena setidaknya saya tidak melihat mereka dalam keadaan yang sedih dan kesakitan.

Sekali lagi maaf kalau terkesan terlalu bijak. Saya hanya ingin sedikit berbagi, karena saya juga hanya seorang manusia biasa yang sampai saat ini pun saya masih berusaha keras untuk memahami dan menemukan kebahagiaan itu, yang mungkin sebenarnya sudah saya temukan.
Untuk anda semua, semoga kita bisa terus bahagia. Seandainya anda belum menemukannya, mari coba kita temukan kebahagiaan kita sama-sama. Karena anda gak sendiri, ada kita, manusia biasa yang juga ingin merasakan bahagia.

Good luck everybody… :)             
  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar