Ada yang tahu gak kalo ternyata roh atau dalam istilah bulenya spririt itu ternyata cuma seberat 21 gram?, begitu yang isi salah satu arikel majalah kedokteran yang saya baca semalam. Menurut penelitian para ahli dan dokter-dokter ternama di dunia, ketika kita meninggal nanti bobot dari jasad kita menyusut sebanyak 21 gram..dari hasil penelitian itu banyak spekulasi-spekulasi yang berkembang, misalnya kehidupan alam Barzah atau alam ruh (dimana setiap dari kita yang memiliki ruh dan kelak kita mati berarti ruh kita telah terpisah dari tubuh kita dan pergi menuju Sang Khalik), yang berarti jumlah bobot yang berkurang itu adalah ruh kita yang telah meninggalkan jasad kita. Kalo udah begitu, coba kita berpikir “rata-rata manusia sekarang bertahan sampai umur 60an, kira-kira selama kita ngejalanin hidup sepanjang 60 tahun sepadan gak sama sesuatu yang hilang dari kita yang ternyata Cuma seberat 21 gram?..(Mode “Kritis”:ON)
Saya sering banget memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar saya, mulai dari yang tua, muda, laki-laki, perempuan, bahkan sampai yang androgini juga gak luput dari perhatian saya. Kalo saya perhatikan, kebanyakan dari mereka sangat mencintai segala sesuatu yang berbau “duniawi” (bukan karena mereka hidup di dunia, melainkan karena mereka lupa sama kehidupan setelah mereka semua meninggalkan dunia). Coba aja kita perhatikan masing-masing diri kita, selalu saja mengejar sesuatu yang terkadang kita sendiri suka gak tahu apa hal itu layak kita kejar atau gak.., pengen kaya tapi gak mau kerja, bicara soal intelegensi tapi cuma “sarjana roti”, hang-out sana-sini biar eksis tapi cuma seliweran di kelab-kelab malam sambil menikmati sebotol Johnny Walker, dan kebiasaan-kebiasaan gak penting lainnya. Ada juga yang cukup kompleks dan sulit dipahami tapi sering banget dilakukan para sosialita, affair dengan rekan kantor, kecanduan pesona panti pijat++, gaya hidup fagout sampai eksistensi shemale.
Yang cukup jarang ditemui namun sedang mewabah, orang-orang yang sibuk mencari sosok Tuhan dalam kehidupan nyata sampai-sampai mereka lupa menafkahi anak-istrinya, membahagiakan Ibu-Bapaknya, atau berbuat kebajikan pada orang lain yang padahal mereka akan menemukan eksistensi Tuhan jika mereka tidak melupakan itu semua. Atau yang paling parah dari hal ini adalah menggali sampai dalam suatu syariat tapi mengenyampingkan hakekat.
Memang aneh kalo saya memikirkan itu semua hanya berdasarkan nilai-nilai subyektif semata karena suka atau tidak, saya bukan Tuhan, Nabi, ataupun hakim yang bisa menyalahkan serta membenarkan terlebih lagi keadaan ini sudah lama berlangsung dan mungkin hanya sedikit orang yang merasakannya. Tapi kalo boleh saya sedikit bersuara (Mode “Kritis”:OFF, Mode “lebay”:ON) “coba kita mikir bareng-bareng mengenai persoalan (yang mungkin gak penting) ini, apa aja sih yang udah kita lakukan sampai dengan umur kita saat ini? Mengingat pada akhirnya hanya seberat 21 gram dari tubuh kita yang akan memberikan report kepada Sang Khalik..cuma 21 gram yang kalo diperkirakan cuma seukuran sebatang coklat Silverqueen atau satu bungkus kecil coklat M&m’s yang sering banget kita beli Circle K atau Alfamart dengan harga sepuluh ribuan..